Kupas Tuntas Produk Minuman yang( Katanya) Berkhasiat
Hey seluruh, the handsome chemist is back, Ivan. Masih ingat ga dengan tulisan Zenius Web tempo kemudian tentang 10 mitos sains yang masih banyak dipercaya orang? Memandang postingan itu lumayan jadi pembicaraan hangat, gue pula jadi ikutan tertarik nih buat meluruskan sebagian salah penafsiran tentang perihal ilmiah yang terlanjur dipercaya banyak orang. Nah, tetapi buat postingan ini, gua hendak terpusat pada satu topik aja, ialah tentang AIR. Yes right, plain old H2O. Zat yang universal banget kita temui tiap hari ini tanpa disangka- sangka banyak diliputi oleh pseudoscience ataupun uraian yang galat dari sisi sains.
Spesifiknya, gue hendak bahas tentang sebagian tipe“ air” yang tersebar di pasaran yang bisa jadi kamu- kamu sempat ataupun doyan minum. Gue pula hendak bahas dari latar balik sainsnya, paling utama kimia, biar lo seluruh ngerti mengapa sebagian klaim yang digembar- gemborkan di kemasan serta iklannya tidak didukung oleh fakta ilmiah yang kokoh. Tenang aja gak bakalan ribet kok, seluruhnya yang gua bahas di mari, gua jamin terdapat di kimia SMA lho! Itung- itung dapat bantu lo buat review uraian modul mengalami soal- soal aplikatif di SBMPTN, terlebih Ikuti yang luar biasa njelimet do meter murah .
Disclaimer: gue tidak bermaksud buat merendahkan sesuatu produk, merk, ataupun pihak yang bersangkutan. Gue hanya bakal jelasin how it is. Tulisan ini cuma buat sharing pengetahuan supaya kita selaku konsumen dapat lebih teliti saat sebelum memutuskan buat membeli produk, paling utama yang klaimnya sangat besar. Mudah- mudahan tidak terdapat yang tersinggung dengan sains dasar tingkatan SMA yang hendak gue bahas: p
Hehe.. So, langsung aja kita mulai.
Manusia( lo serta gue) kurang lebih terdiri dari 70% air, jadi air itu berarti banget nget buat hidup. Kita dapat lho survive tanpa santapan lebih dari seminggu, tetapi gak hendak dapat bertahan hidup tanpa minum dalam sebagian hari doang. Meski kita perlu gula, protein, lemak, vit, serta mineral dari santapan, air merupakan medium transportasi nyaris segala wujud tenaga dalam badan kita, yang nantinya hendak dikeluarkan melalui keringat, urine, serta respirasi. Jadi, badan kita sangat tergantung sama air baik secara biologis ataupun proses kimia yang berlangsung, makanya air yang tiba buat mengubah kembali air yang lenyap pula wajib berasal dari sumber yang“ baik”.
Nah, air seperti apa sih yang kita butuhkan? Syaratnya sederhana sebenernya, asal:
tidak memiliki organisme yang mengusik manusia,
bahan kimia yang beresiko, dan
gak sangat pekat sama garam( dapat malah buat kehilangan cairan tubuh sel sebab osmosis).
Sebenernya dalam teori, minum air murni( distilled water, dalam lab kerap diucap aquades) aja tuh udah lumayan. Tapinya, air murni itu anyep, alias hambar, serta lebih lezat kalo terdapat sedikit mineral garam yang terlarut( dekat 250 ppm). Inilah yang kita sebut selaku air mineral.
Memandang vitalnya air untuk kehidupan kita, terdapat yang berpikir kalo kita somehow dapat tingkatkan mutu air yang kita minum, katakanlah dengan“ berikan tenaga”, buat“ lebih aktif”, ataupun lain- lain, tentu kita jadi lebih sehat ya gak? Well, not necessarily. Sepanjang ini klaim tersebut berasal dari pencipta bahan- bahan air yang mulai menjamur di pasaran buat memenangkan atensi konsumen. Opsi mereka buat meningkatkan“ produk” air sangat mudah dipahami. Harga dasar air biasa( air tanah) itu lumayan rendah. Jadi, jika kita buat produk yang bahan dasar utamanya air( baca: murah) kemudian dijual dengan harga besar, wah untungnya bakal gede banget tuh!
Nah saat ini, ayo kita mulai kupas satu- satu, mulai dari yang sangat kerap kita amati.
MITOS 1: PRODUK MINUMAN AIR BEROKSIGEN
Mayoritas dari kita tau, kita napas dengan menghisap oksigen. Dibanding dengan makan serta minum, oksigen nyatanya jauh lebih vital buat bertahan hidup. Orang cuma dapat bertahan sebagian menit tanpa pasokan oksigen. Dengan“ kenyataan” dasar semacam itu, orang berupaya buat meningkatkan produk air yang memiliki molekul berarti ini. Terkenal di golongan atlet, isi oksigen dalam air beroksigen ini dipercaya dapat tingkatkan performa atletik serta dipercaya universal selaku pemberi tenaga ataupun semacamnya.
Gimana sains dibalik air beroksigen ini? Ayo, kita bahas.
Isu#1 kandungan oksigen
Persoalan awal yang wajib kita jawab merupakan berapa sih kandungan oksigen yang terdapat di dalem air yang diisi oksigen ekstra? Dalam penelitiannya, Hampson et angkatan laut(AL). mengukur kandungan oksigen di 5 produk air“ hyperoxygenated”, serta sangat tingginya menggapai 80 mL oksigen per Liter air di temperatur serta tekanan standar( STP). Hawa yang kita hisap dalam nafas memiliki dekat 21% oksigen, serta yang kita hembuskan menurun jadi dekat 14- 16% sebab terganti oleh karbon dioksida. Berarti kita mengambil dekat 5- 7% dari total hawa yang kita ambil. Satu hisap napas kita rata- rata mengambil serta membuang 500 mL hawa( kapasitas vital paru- paru), serta 5- 7% nya merupakan 25- 35 mL oksigen. Maksudnya, kita tarik serta buang nafas 3- 4 kali aja, udah dapat melebihi isi oksigen seliter air“ hyperoxygenated”! Nah lho?
Terus buat apa minum air beroksigen kandungan segitu?? wong hanya napas 3- 4 tarikan aja udah dapet kandungan oksigen yang sama..
Isu#2 oksigen lepas ke udara
Isu kedua terpaut dengan:
kenyataan kalau meski gas oksigen senantiasa terdapat dalam air minum kita, gas oksigen sangat susah larut di dalam air( serta darah). Kelarutan gas dalam likuid menjajaki hukum Henry, ialah berbanding lurus dengan tekanan parsial gas di permukaan likuid tersebut serta berbanding terbalik dengan temperatur( air dingin berisi lebih banyak oksigen daripada air hangat).